• Breaking News

    Friday, April 28, 2017

    Sejarah - Korea Utara Negara Monarki Marxis di Dunia Sampai Saat Ini

    Sejarah - Korea Utara Negara Monarki Marxis di Dunia Sampai Saat Ini
    Sejarah - Korea Utara Negara Monarki Marxis di Dunia Sampai Saat Ini

    Kumpulan Sejarah Dunia - Banyak orang mungkin mengenal Korea Utara sebagai negara yang menganut idoelogi negara Monarki Marxis satu-satunya dunia. Hal ini memang sangat nyata dapat dilihat sampai saat ini.

    Beberapa dekade lampau sampai sekarang mereka masih memperingati hari kelahiran mantan presiden pertamanya yang juga merupakan pendiri dari korea Utara. Kalau ingin kita telusuri sejarah, Sebab pasti Korea Utara berdiri memang tidak bisa lepas dari peran seorang Kim Il Sung. Lalu sebenarnya siapakah dia, Hingga menjadi orang yang melegenda di korea Utara ?

    Setelah pada masa Jepang harus menyerah pada seukutu yang disponsori oleh Amerika Serikat dan Inggris pada tahun 1945, Otomatis wilayah semenanjung Korea menjadi rebutan antar dua negara sekutu pemenang perang.

    As dan Uni Soviet adalah dua blok yang dari dulu terkenal memang saling berebut kekuasaan. Pasukan Soviet mulai memasuki Pyongyang hingga mampu merembes terus sampai garis lintang 38 derajat. Sedangkan dari Garis Lintas Selatan Amerika Serikat telah dulu berkuasa di wilayah itu.

    Kisah Sejarah Dunia - Secara konstalasi persaingan global baru pasca Perang Dunia II di wilayah Korea inilah, Lalu mulai muncul sosok Kim II Sung yang saat itu masih berusia 33 tahun. Beliau hanya mempunyai tamatan sekolah jebolan Sekolah Menengah. Reputasi politik Kim juga yang pada mulanya bukan sebagai kader Partai komunis atau Marxis. Dia muncul sebagai seorang yang bergabung dengan pasukan gerilyawan anti Jepang sejak tahun 1932.

    Disinilah awal mula karir politik Kim yang mulai erat membangun hubungan dengan Uni Soviet. Bahkan dia sempat menempuh pendidikan politik dari Kader Negara Beruang Merah tersebut.

    Silahkan di Baca Sejarah Biografi Kartini ndi Jaman modern Ini

    Maka saat terbelahnya Korea antara yang berada dalam  pengaruh AS juga Soviet, Kim mulai aktif dalam kancah politik korea atas dukungan sepenuhnya dari Uni Soviet. Ketika Republik Demokratik Rakyat Korea didirikan diatas restu Soviet pada September 1948, Kim lalu terpilih menjadi Perdana Menteri.

    Lalu 21 bulan kemudian Kim memerintahkan pasukannya untuk menyebrangi garis lintang 38 derajat. Hal itu mengharuskan pasukannya memasuki wilayah selatan yang berada dalam kuasa Amerika Serikat.

    Sehingga Kim sudah berani membunyikan genderang perang ditandai mulainya Perang Korea yang sangat bersejarah. Secara tiba-tiba dunia International pun sangat terkejut.

    Perang korea pun berjalan selama tiga tahun lebih, Stelah itu Perserikatan Bangsa-bangsa pun turun tangan. Korea dibawah kepemimpinan Kim II Sung akhirnya harus menerima kenyataan politik yang ada, Agar tetap bisa berdiri dibalik garis lintang 38 derajat. Sementara itu pasukan perdamaian PBB menyanggah daerah disebelahnya, Korea Selatan yang berada tetap dibawah kekuasaan AS.

    karena perang korea yang disundut oleh Kim inilah, Republik Rakyat China yang dibawah kuasa jenderal Chiang Kai Shek Ke Mao Zedong yang berpihak pada komunis pada 1949, Ikut membantu Korea Utara melawan Korea Selatan yang di support oleh AS.

    Sejak itulah Kim menjadi Pemimpin Besar Revolusi Korea Utara. Kim pada awalnya menitih karirnya menuju kekuasaan melalui Partai Buruh Korea yang sekarang menjelma menjadi Partai Komunis. Lalu Negara Bagaimana yang di Impikan oleh Kim Ii Sung ?

    Dilihat dengan kasat mata,Kalau kita lihat sekarang kondisi di Kor-Ut menganut sistem Totaliterisme. Tapi tidak sampai disana saja. Dalam membangun sistem itu, Kim juga merujuk pada Sejarah Korea yang notabene berbentuk kekaisaran itu. Maka saat tahun 1958 kekuasaannya berhasil semakin kuat dengan menyingkirkan lawna-lawan politiknya.

    Kim mulai membina sistem lima keluarga, Dimana para anggota terpercaya Partai buruh Korea menjadi pemukan bagi lima keluarga sekitarnya dan bertanggung jawab dan mengindokterinasi mereka sesuai pola yang sudah digariskan sejak lahir.

    Maka dengan sistem seperti itu mereka dibuat seperti memuja dan mengkultuskan Kim Ii Sung juga para anggota keluarganya. Inilah yang membuat Korea Utara menjadi negara yang unik lain dari yang lain.

    Kalau dibandingkan dengan negara sosialis atau berhaluan Marxis lainnya. Seiring berjalannya waktu kemudian Korea Utara tampil menjadi Negara yang sangat tertutup dari dunia luar.

    Kisah hidup Kim Jong Un - Cucu Kim Ii Sung
    Kisah hidup Kim Jong Un - Cucu Kim Ii Sung

    Sehingga pada masa-masa kekuasaan Kim, Sentimen Anti Amerika dimanfaatkan untuk memupuk kekompakan dan persatuan nasional. Bahkan sempat muncul lagu pop yang sangat populer dan menjadi salah satu judul lagu provokatif. Judul lagu yang kira-kira seperti ini, Mari kita mencincang Setiap serdadu Amerika yang kita tangkap hari ini.

    Bahkan ada juga lagu anak-anak yang diciptakan  berjudul Tujuan Utama Hidup Kita Adalah membunuh 100 Yankee. Tidak hanya itu saja,Malah sempat ada juga boneka yang sempat paling laris di Toserba Pyongyang yang bergambar seorang pahlawan Angkatan Laut Korea memiting serdadu berpakaian gombal. Dibadan serdadu itu berlabel Serdadu Yankee.

    Kultus individual yang dibangun juga sistem politik dan ekonomi yang serba terpusat di korea Utara itu, Tentu menuai kecaman dari negara-negara demokratis yang utama menjunjung tinggi demokrasi ala barat.

    Tapi kalangan internal Korea Utara justru menilai watak totaliter sangat efektif membina serta menggembleng mentalitas dan pembinaan bangsa menghadapi era industri dan jaman modern saat ini.

    Tidak herang jika kini Korea Utara di juluki Negara Monarki Marxis satu-satunya didunia. Setelah kim meninggal dunia, Bangku kekuasaan dilanjutkan oleh Putranya Kim Jong II yang sekarang beralih ke cucunya Presiden Kim Jong Un.

    Berarti sejak awal Kim merancang sistem kekaisaean yang turun menurun, Walaupun resminya berbentuk republik. Selain itu Kim II Sung membuat sebuah doktrin yang kini dikenal sebagai Doktrin Juche, Artinya Percaya kepada diri sendiri.

    Di era Bung Karno doktrin yang mirip dengan doktrin itu adalah dikenal dengan nama Berdikari. Melalui Doktrin Juche Kim menutup pintu dari modal dan teknologi asing. Kontroversinya yang begitu fenomenal kekuasaan Monarki Marxis yang dirintis Kim masih bertahan hingga saat ini yang berada dalam kekuasaan erar cucunya Kim Jong Un.

    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Culture