Porindo.blogspot.com - Pada beberapa tahun yang lalu kita telah melihat banyak media, yang membahas tentang Flakka, mungkin kita butuh sedikit menyegarkan ingatan kita tentang Flakka itu.
Flakka adalah jenis narkoba, yang berbentuk seperti potongan kristal putih yang berukuran kecil, hampir menyerupai kokain, namun dampaknya jauh lebih berbahaya ketimbang kokain.
Pemakaian Flakka ini tergolong sulit, disebabkan oleh saat mengkonsumsinya, berbeda sedikit saja bisa menyebabkan antara sakau dan sekarat.
Gejala ekstrem akibat salah dosis ini disebut "excited delirium", kata ini sendiri berarti lonjakan adrenalin secara ekstrem, dan menyebabkan kecenderungan untuk berbuat kekerasan.
Pengguna Flakka sendiri akan merasa memiliki kekuatan super dan kemarahan, yang seakan bisa meledak.
Kekerasan yang disebabkan pengguna Flakka sering kali di gambarkan dengan pembunuhan dan kanibalisme.
Contoh kasus yang terjadi pada pemakaian Flakka pun bermacam-macam.
Seorang perempuan di Melbourne, Florida, berlari di tengah jalan dan berteriak bahwa ia adalah setan.
James West, seorang tunawisma berusia 50 tahun, tertangkap video pengawas saat sedang menendang pintu kaca kantor polisi Fort Lauderdale, dan akhirnya ia memecahkan kaca itu dengan batu besar.
Ia mengatakan bahwa ia putus asa dan mencari pertolongan polisi, karena dikejar oleh 20-25 orang, dan setelah di selidiki dia telah memakai Flakka.
Akhirnya Flakka pun dihubungkan erat dengan beberapa kasus brutal lainnya, sedangkan pelaku sendiri tidak sedang menggunakan Flakka.
Hingga akhirnya Flakka disebut-sebut bisa membuat pemakainya menjadi zombi.
Dan ini beberapa kasus tersebut.
Austin Harrouff, menyerang dan membunuh beberapa orang di Florida, ia ditemukan menggigit wajah dan perut dari salah satu korbannya.
Orang tua Austin Harrouff mengatakan bahwa anaknya telah menunjukkan perilaku aneh, selama berbulan-bulan sebelum kejadian tersebut, dan juga mengatakan bahwa, mungkin dia menderita skizofrenia yang tidak terdiagnosis.
Pihak kepolisian percaya bahwa Harrouff menggunakan Flakka.
Namun setelah penyelidikan lebih lanjut terungkap bahwa Flakka tidak terdeteksi didalam tubuh Harrouff.
Rudy Eugene di Miami ditemukan telanjang dan dianggap sedang dalam pengaruh Flakka sedang mengunyah bola dari seorang tunawisma yang lumpuh dan buta. Rudy akhirnya mati ditembak polisi.
Namun saat tes toksikologi, tidak ditemukan Flakka pada tubuh Rudy.
Meskipun penyelidikan tidak bisa membuktikan bahwa pengguna Flakka menyebabkan seseorang menjadi zombie, namun tetap saja mitos menjadi zombi masih menempel, dan terus belanjut hingga sekarang.
Namun faktanya, sisi positif mitos Flakka dapat merubah seseorang menjadi zombi, merupakan alat penghambat yang efektif terhadap penggunaannya, hingga mampu berhasil menekan pertumbuhan pemakaian Flakka.
Berhubungan dengan pertumbuhan Flakka, Joseph Palamar, Universitas New York Langone Medical Center, melakukan penelitian dan mengatakan bahwa, Flakka kini terkandung didalam jenis ekstasi terbaru. ini terbukti dengan tes yang dilakukannya tahun lalu, dengan mengumpulkan sampel rambut dari puluhan peserta klub malam dan festival tari di New York City untuk diuji.
Banyak peserta berkata bahwa tidak pernah menggunakan Flakka karena mereka bukan zombi atau kanibal, Akan tetapi yang di dapat dari penelitian tersebut mengatakan bahwa 4 dari 10 benar-benar terbukti positif.
Fakta yang didapat oleh Joseph, sebenarnya Flakka sudah menjadi salah satu bahan, yang dipakai untuk jenis ekstasi terbaru.
Hingga banyak pengguna ekstasi sebenarnya menggunakan Flakka, tanpa sadar atau tidak sengaja dan mengira itu hanya jenis ekstasi baru.
Dan ini menambah peningkatan pemakaian Flakka meski tidak signifikan.
Untuk efek samping pemakai Flakka sendiri, jika tidak meninggal karena keracunan, kecelakaan, bunuh diri, dan pembunuhan yang akut, bila secara terus menerus dikonsumsi, akan menyebabkan kerusakan parah pada ginjal dan otot.
(13/13)
sumber:
medan.tribunnews.com ; cnnindonesia.com ; patch.com
No comments:
Post a Comment