• Breaking News

    Thursday, June 15, 2017

    Fadli Zon Memaklumi Korupsi Hingga Isyarat Melemahkan KPK

    Fadli Zon

    Pada hari sabtu 30/5 lalu Fadli zon berpendapat bahwa, korupsi adalah suatu bentuk tanda dari adanya pembangunan di suatu negara yang berjalan.
    Dari kata-kata yang diucapkan kelihatan bahwa, Fadli memaklumi korupsi didalam pembangunan pemerintahan yang berjalan, dan ini juga pertanda dia ingin melemahkan KPK.

    "Mana yang kita pilih? Tidak ada korupsi, tidak ada pembangunan atau sedikit korupsi ada pembangunan. Di beberapa negara berkembang, korupsi itu justru jadi 'oli' pembangunan," ungkapnya dalam diskusi bertajuk 'Duh KPK', acara ini digelar di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta pusat dan diskusi ini di hadiri oleh peneliti PSHK Miko Ginting, tim perumus UU KPK 2002 Firman Jaya Deli, Moderator Pangeran Ahmad Nurdin, wakil ketua Fadli Zon, pakar hukum Irman Putra Sidin.

    Fadli juga mengungkapkan, "dulu ada dana non budgeter tapi ada pembangunan. Untuk pembangunan jalan dan sebagainya. Nah sekarang korupsinya banyak tapi tidak ada pembangunan," katanya.

    Dan dia mengusulkan untuk mengurangi tindak korupsi, dengan merubah sistem, yang benar-benar bisa menutup celah korupsi.

    "Misalnya kalau orang mau buat pasport. kalau kita suap, itu korupsi. harusnya ada sistem, misalnya kalau mau fast track lebih mahal," ujarnya.

    Ungkapan yang di ucapkan oleh Fadli Zon ini banyak mengundang pendapat yang berbeda-beda dari berbagai penjuru, baik kubu pendukung pansus angket KPK, maupun kubu yang menolak pansus angket KPK.
    Salah satunya, mengatakan apa yang diungkapkan Fadli adalah bentuk kebusukan dari sistem pemerintahan, ungkapan ini disimpulkan para pendukung HTI di website mereka, http://hizbut-tahrir.or.id/2017/05/04/korupsi-jadi-oli-pembangunan/
    Sedangkan disalah satu website ternama mengatakan bahwa ungkapan fadli ini tidak bisa langsung dinilai benar atau salahnya, namun ungkapan ini dapat menghancurkan harga dirinya, https://seword.com/politik/gebuk-dan-tampar-pansus-hak-angket-oleh-dpr-jokowi-larang-pelemahan-kpk/

    Namun di era Reformasi ini bukan kah kita tidak mentolerir semua bentuk korupsi?
    Hingga ungkapan tentang "oli" bukan lah merupakan suatu bentuk ungkapan yang tepat untuk memaklumi adanya korupsi didalam sebuah pembangunan negara, apalagi jika kita ingin membentuk suatu sistem yang baik untuk menutup korupsi, bukan berarti kita harus mengganti sistem sekarang dan melemahkannya.

    No comments:

    Post a Comment

    Fashion

    Beauty

    Culture